Perbedaan docker dan LXC wajib kamu ketahui karena keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Selain itu, kamu juga wajib mengenal apa itu LXD. Hal ini dikarenakan fungsi masing-masing saling berkaitan.

LXD sendiri merupakan container based OS yang memiliki kelebihan karena menawarkan user experience mirip seperti virtual machine. LXD juga termasuk proyek lanjutan dari pengembangan LXC. 

LXD dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan container. Alasannya karena kehadiran LXD membuat kamu bisa membuat container menggunakan sistem operasi sesuai keinginan. 

Intip Apa Saja Perbedaan Docker dan LXC serta LXD Container

Apabila kamu ingin memahami ketiga istilah tersebut, maka harus mempelajari perbedaannya. Berikut ini akan dibahas secara lengkap beberapa perbedaan antara ketiga jenis layanan tersebut. 

  1. Docker

Docker merupakan layanan yang berfungsi mengemas sekaligus menjalankan aplikasi di dalam container. Kamu bisa menjalankan dalam jumlah banyak sekaligus pada waktu yang bersamaan di host tertentu karena adanya lingkungan terisolasi. 

Docker sendiri sudah muncul sejak 2013 yang diperkenalkan oleh Solomon Hykes. Keberadaannya sangat populer, terutama di kalangan para developer. Hal ini karena konfigurasinya sederhana. 

Selain itu, perbedaan docker dan LXC adalah docker bisa dijalankan pada banyak platform cloud sekaligus. Selain itu, mempunyai tingkat keamanan lebih baik dan bisa kamu gunakan di berbagai sistem operasi. 

Dengan demikian, dalam satu server kamu bisa menjalankan banyak aplikasi sekaligus. Hal ini karena docker telah didesain untuk mengisolasi satu aplikasi dalam satu container. 

Dalam hal ini tidak membutuhkan kernel maupun bootloader. Alasannya karena docker hanya memerlukan berbagai koleksi file yang sangat kecil. Hal ini membuat container pada docker kecil sehingga mudah untuk bergerak.

  1. LXC

Linux Container adalah metode virtualisasi pada level sistem operasi linux. Fungsinya yaitu menjalankan berbagai sistem linux yang telah terisolasi pada satu host.

Perbedaan docker dan LXC yaitu LXC dapat membantu semua program berjalan sesuai fungsinya. Caranya dengan menyediakan semua hal yang dibutuhkan. Selain itu, membantu komputer bisa menggunakan hardware dengan tepat. 

Dengan adanya LXC, kamu dapat menjalankan berbagai layanan dengan mengandalkan satu sistem operasi saja. Dalam satu server bisa menjalankan banyak sistem operasi yang terisolasi sekaligus. 

Salah satu komponen dari LXC adalah bootloader. Peran dari komponen tersebut adalah untuk membantu komputer dalam mencari maupun memproses sistem operasi menjadi memori. 

  1. LXD Container

Dalam menjalankan tugasnya, LXD dan LXC masih saling berkaitan. Hal ini karena LXD dapat meningkatkan isolasi antara LXC container, sehingga perlu mengetahui perbedaan docker dan LXC dengan LXD. 

Hal itulah yang membuat LXC container bersifat lebih aman. Saat kamu ingin memastikan sebuah regue container, maka aktivitas tersebut tidak akan mempengaruhi kinerja dari sistem lainnya. 

LXD juga mengizinkan kamu untuk melakukan migrasi secara langsung dari satu server ke server lainnya. Selain itu, bisa memindahkan seluruh container dari satu tempat ke tempat lain.

LXD juga mengizinkan user untuk membatasi sumber daya yang digunakan pada setiap container. Perlu diingat bahwa LXC container bukan merupakan mesin virtual sehingga tidak memiliki cadangan memori. 

Dengan demikian, kamu bisa mengakses semua memory yang terdapat di server. Jika satu container telah menggunakan semua memori, maka tidak ada memori yang tersisa untuk pengguna lain. 

Docker, LXC dan LXD merupakan platform yang cukup populer di kalangan para pengembang software. Oleh karena itu, kamu harus memahami perbedaan docker dan LXC maupun LXD.